Dari segi tampilan, mobil listrik memang tidak ada bedanya dengan mobil biasa yang menggunakan BBM. Secara umum, cara mengoperasikan mobil listrik dan mengemudikannya pun bisa dibilang hampir sama dengan mobil biasa. Tapi, ada beberapa hal yang perlu Anda cermati. Terutama perihal pengisian daya baterai dan perawatannya.
Bagi Anda yang baru pertama kali, yuk simak 6 cara mengoperasikan mobil listrik yang harus dihindari!
Lupa Mengisi Daya Baterai

Via Business Live
Kesalahan yang paling umum yang paling sering dilakukan oleh para pemilik mobil listrik adalah lupa mengisi daya baterai. Biasanya hal ini terjadi pada mereka yang baru mulai beralih dari mobil BBM ke mobil listrik.
Jika Anda lupa mengisi daya baterai mobil listrik, kemudian Anda perlu menggunakannya seharian, tentu akan merepotkan diri sendiri. Pertama-tama, jadwal Anda akan buyar. Kedua, stasiun pengisian daya baterai mobil listrik saat ini masih terbatas. Kalau pun ada, Anda membutuhkan waktu lama untuk menunggunya hingga terisi penuh. Ketiga, ketika Anda memaksakan mobil listrik dikendarai hingga dayanya habis, maka baterai akan mudah rusak.
Oleh karena itu, semalam sebelumnya, pertimbangkan rute dan waktu perjalanan. Kemudian charge baterai mobil ketika Anda bangun tidur. Selagi mengisi daya, Anda bisa bersiap-siap.
Mengisi Daya Hingga 100%
Kebanyakan orang mengira kalau baterai mobil harus di-charge sampai 100%, bahkan membiarkannya sedikit lebih lama dalam kondisi tersebut. Padahal kebiasaan mengoperasikan charge mobil listrik seperti ini bisa merusak kualitas baterai.
Sama halnya dengan pengisian daya pada smartphone, mobil listrik idealnya cukup diisi hingga 80% saja.
Membiarkan Mobil Listrik dalam Keadaan Charging Semalaman
Saat perlu menggunakan mobil listrik di pagi hari untuk mulai beraktivitas, mungkin sebagian orang berpikir untuk mulai mengisi dayanya di malam hari saja. Lalu ditinggal tidur semalaman supaya besok pagi bisa langsung menggunakan mobil listrik.
Kebiasaan yang satu ini merupakan kesalahan mengoperasikan mobil listrik yang cukup fatal dan harus dihindari. Pasalnya, kebiasaan ini bisa menciptakan potensi bahaya. Di antaranya adalah memperpendek usia baterai, memicu baterai bergelembung, hingga bahaya arus pendek listrik.
Langsung Mengisi Baterai Saat Selesai Menggunakan Mobil Listrik
Ketika Anda baru selesai menggunakan mobil listrik untuk berkendara dalam waktu lama, jangan langsung mengisi daya baterainya, sedarurat apa pun keperluannya. Pasalnya, mobil listrik idealnya memiliki suhu yang tidak lebih dari 40 derajat. Ketika usai digunakan, mobil listrik mungkin masih memiliki suhu yang lebih dari 40 derajat. Apabila Anda memaksakan untuk mengisi daya baterai, maka mobil listrik akan menjadi lebih panas lagi suhunya. Jika kesalahan seperti ini tidak dihentikan, kualitas baterai mobil listrik jadi taruhannya.
Menginjak Rem Secara Mendadak
Sama halnya dengan mobil BBM manual, Anda sebaiknya tidak menginjak rem secara mendadak. Apalagi ditambah dengan tekanan yang kuat. Kesalahan seperti ini dapat memicu kerusakan pada baterai, serta membuat mobil listrik lebih boros konsumsi listrik.
Keseringan Pakai Fast Charging
Jika Anda bepergian ke pusat belanja, saat ini sudah ada banyak stasiun pengisian daya baterai mobil listrik yang sifatnya fast charging (DC). Sistem seperti ini memang praktis dan hemat waktu, apalagi jika Anda sedang terburu-buru. Waktu pengisian dayanya hanya sekitar 15-30 menit.
Tapi, jika Anda terlalu sering mengandalkan fast charging, baterai mobil listrik Anda beresiko berkurang kapasitas baterainya sebesar 1% per tahun. Jadi, lebih baik mengandalkan home wall charger dan perhitungkan waktu yang tepat untuk charging sebelum menggunakan mobil.
Yuk, hindari 6 cara mengoperasikan mobil listrik di atas biar baterai lebih awet dan keselamatan saat berkendara terjamin!
Sekarang, mencari karpet mobil untuk mobil listrik jadi lebih mudah karena ada Frontier yang melayani custom karpet. Kalau mau kesan yang lebih mewah, pilih tipe Fluxury ya!
